Pertanian Dan Pengolahan Jamur Maitake Modern Di Jepang

Jamur maitake

Di Jepang, sebuah revolusi budidaya jamur telah terjadi, membawa jamur Maitake ke depan panggung sebagai "Raja Jamur" dengan kekuatan luar biasa dalam dunia medis, terutama dalam pengobatan kanker. Di tengah beragam jenis jamur yang dibudidayakan untuk konsumsi publik, seperti jamur tiram dan jamur kancing, jamur Maitake mendapat perhatian khusus karena manfaatnya yang luar biasa, tidak hanya sebagai makanan tetapi juga sebagai obat.

Jamur Maitake, dikenal dengan julukan "Mushroom King" karena khasiatnya yang melimpah dalam meningkatkan imunitas dan bertindak sebagai anti-kanker atau anti-tumor, dibudidayakan di Jepang dengan pendekatan modern yang mengedepankan teknologi. Yoshinobu Odaira, penemu teknik budidaya Maitake, menginvestasikan 40 juta dolar untuk mendesain ruangan ekosistem khusus yang menyerupai habitat asli jamur Maitake, memungkinkannya tumbuh secara alami tanpa bantuan pupuk kimia dan pestisida.

Proses budidaya dimulai dengan pembuatan media tumbuh yang terdiri dari 90% serbuk gergaji kayu dan sisanya adalah campuran tepung gandum, tepung jagung, air, dan tepung kakao, ditambah dengan nutrisi mikro, semua bahan organik. Media ini kemudian diisi ke dalam botol atau polybag yang akan disterilisasi untuk mengeliminasi bakteri dan spora jamur yang tidak diinginkan. Setelah itu, botol-botol tersebut ditempatkan dalam ruangan dengan kondisi tertentu untuk mendukung pertumbuhan miselium jamur.

Tahap selanjutnya adalah inoculasi, di mana spora jamur Maitake ditanamkan ke dalam media tumbuh secara otomatis oleh mesin di bawah pengawasan pekerja. Ruangan khusus dengan kelembapan 60% dan suhu 25°C mendukung pertumbuhan miselium hingga siap dipindahkan ke ruangan perbesaran. Di sini, kelembapan ditingkatkan menjadi 90% dan suhu disetel pada 20°C untuk memicu pembentukan buah jamur.

Setelah sekitar satu minggu, jamur Maitake siap dipanen, diproses, dan dikemas untuk didistribusikan ke supermarket di seluruh Jepang. Sebagian besar produksi dijual dalam bentuk segar, sementara sisanya diekstrak untuk memproduksi senyawa aktif yang memiliki khasiat meningkatkan imunitas dan anti-kanker.

Budidaya jamur Maitake di Jepang tidak hanya menunjukkan kemajuan teknologi dalam pertanian tetapi juga memberikan harapan baru dalam dunia medis, khususnya dalam pengobatan kanker. Kehadiran "Raja Jamur" ini di pasaran membuka peluang bisnis yang luas dan menjanjikan, sekaligus menawarkan solusi kesehatan yang berharga bagi umat manusia.