Sulap 2 Hektar Lahan Transmigrasi Jadi Kebun Buah di SP6B Tanjung Buka, Bulungan

Transmigran

Di balik keberhasilan transmigrasi di SP6B Tanjung Buka, Bulungan, terdapat kisah inspiratif dari seorang transmigran asal Jawa Timur, Pak Nianto. Dengan tekad dan kerja keras, Pak Nianto berhasil mengubah dua hektar lahan yang sebelumnya kosong menjadi kebun buah jeruk yang subur.

Pak Nianto, yang berasal dari Banyuwangi, memulai perjuangannya dengan menanam padi pada awal kedatangannya. Namun, setelah satu kali panen, beliau menyadari bahwa lahan tersebut lebih cocok untuk ditanami jeruk. "Saya amati, tanaman jeruk lebih cocok di sini karena kondisi tanah dan airnya," ujar Pak Nianto.

Keberhasilan ini bukan tanpa rintangan. Pak Nianto harus menghadapi tantangan air yang tinggi dan sering menggenangi lahan. Namun, dengan semangat yang tinggi, beliau terus mencoba dan akhirnya menemukan cara yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. "Banyak belajar dari pengalaman dan kesalahan, saya coba berbagai metode sampai akhirnya berhasil," tambahnya.

Jeruk yang ditanam Pak Nianto kini sudah berumur empat tahun dan mulai memberikan hasil yang memadai. Dalam sebulan, kebun jeruknya dapat dipanen beberapa kali, sesuai dengan permintaan pasar setempat. "Dua kali dalam seminggu kita bisa panen, tergantung permintaan," jelasnya.

Selain jeruk, Pak Nianto juga mencoba diversifikasi dengan menanam jambu. Tanaman jambu miliknya sudah mulai berproduksi dan memberikan hasil yang memuaskan. "Jambu ini baru enam bulan sudah mulai panen," kata Pak Nianto.

Pak Nianto tidak hanya sukses dalam bertani, tetapi juga menjadi inspirasi bagi warga transmigrasi lainnya di SP6B. Banyak yang mengikuti jejaknya dan mulai menanam buah-buahan di lahan mereka. "Saya ingin berbagi pengalaman dan semangat agar teman-teman transmigrasi lain juga bisa berhasil," ungkapnya.

Dalam menghadapi tantangan air yang sering menggenangi lahan, Pak Nianto berharap ada dukungan dari pemerintah untuk membantu petani setempat. "Kita butuh kebijakan yang mendukung petani lokal, terutama dalam mengatasi masalah air dan pemasaran hasil panen," harapnya.

Kisah Pak Nianto adalah bukti bahwa dengan tekad, kerja keras, dan semangat pantang menyerah, lahan transmigrasi yang awalnya kosong bisa disulap menjadi kebun buah yang produktif dan menguntungkan. Semoga kisah ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk tidak mudah menyerah dan terus berusaha mencapai impian mereka.