Saat musim hujan tiba, pesawahan di pedesaan berubah menjadi pemandangan yang menakjubkan. Genangan air di pematang sawah memantulkan langit kelabu, menambah kesan magis di hamparan hijau yang luas. Aroma tanah basah menyebar, menambah kesegaran udara pagi. Di tengah suasana ini, terdengar alunan merdu lagu pop Sunda lawas yang mengalun lembut dari radio tua di sebuah gubuk sawah.
Sebuah lagu berjudul "Ciptaanmu" menggema, liriknya yang puitis dan melodi yang melankolis membawa pendengar pada nostalgia masa lalu. Lagu ini menggambarkan kisah cinta yang penuh harapan namun juga dibumbui kesedihan dan kerinduan. Alunan musiknya yang lembut seolah menyatu dengan suasana alam yang sedang merunduk di bawah rintik hujan.
Pesawahan yang biasanya ramai dengan aktivitas petani, kini sunyi. Hanya suara rintik hujan yang menjadi latar, menemani alunan lagu yang semakin menambah keindahan dan ketenangan. Suasana ini menciptakan perasaan damai sekaligus haru, membuat siapa pun yang mendengarnya merinding.
Seorang petani yang tengah berteduh di bawah gubuk sambil menikmati segelas kopi panas, tampak tenggelam dalam kenangan. Senyumnya samar, mungkin mengenang masa muda yang pernah dilaluinya dengan iringan lagu yang sama. Lagu-lagu pop Sunda lawas memang memiliki daya tarik tersendiri, mampu membawa pendengarnya terbang ke masa lalu, mengingat kenangan indah yang mungkin telah lama terpendam.
Lagu lain yang diputar, "Anaking," menceritakan tentang kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, lengkap dengan pesan-pesan kehidupan yang mengharukan. Suara penyanyi yang syahdu diiringi petikan kecapi membuat hati siapa pun yang mendengarnya terasa hangat, meskipun di luar sedang hujan deras.
Di akhir sesi musik, terdengar tepuk tangan riuh dari rekaman konser lama, seolah-olah memberikan semangat baru di tengah suasana yang sendu. Setiap bait lagu yang mengalun diiringi rintik hujan, menjadi pengingat bahwa di balik kesedihan selalu ada keindahan yang bisa dinikmati.
Musim hujan memang selalu membawa cerita tersendiri di pesawahan. Ditambah dengan iringan lagu pop Sunda lawas, suasana ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan, mengajak siapa pun yang mendengarnya untuk berhenti sejenak, meresapi setiap momen, dan menghargai setiap detik yang berlalu. Musim hujan di pesawahan, dengan iringan pop Sunda lawas, benar-benar sebuah simfoni alam yang menggetarkan jiwa.
