Pilih Jualan Singkong di Gunung, Tinggalkan Jabatan Manager Marketing Perusahaan Telekomunikasi

Pengusaha singkong

Di sebuah sudut tenang di Kota Salatiga, Jawa Tengah, hidup seorang pemuda bernama Toni Anandhiya Wicaksono. Ia dikenal bukan hanya karena kegigihannya dalam berwirausaha, tetapi juga karena keberaniannya meninggalkan pekerjaan bergengsi sebagai Manager Marketing di sebuah perusahaan telekomunikasi untuk merintis bisnis singkong keju.

Toni bercerita bahwa dukungan dari keluarga, terutama dari orang tua dan istrinya, menjadi fondasi utama dalam perjalanannya. "Kadang, saat jualan sepi, orang tua saya berpura-pura ada pesanan 5 atau 10 box. Ternyata, mereka yang beli dan menjual ke teman-temannya agar kami tetap semangat," kenang Toni dengan senyum.

Perjalanan wirausaha Toni dimulai sejak SMA, menjual kaos hingga makanan. Setelah lulus kuliah, ia bekerja di perusahaan telekomunikasi, naik jabatan hingga menjadi Manager Marketing Regional. Namun, dunia korporat dan politik yang sempat ia geluti tidak memberinya ketenangan. Terjerat hutang ratusan juta dan tekanan kerja yang tinggi, Toni memutuskan untuk hijrah, meninggalkan segalanya demi sebuah bisnis kecil—singkong keju.

"November 2016, saya resmi resign dan mulai jualan singkong keliling," ujar Toni. Bersama istrinya, ia mengolah singkong menjadi camilan lezat yang ia pasarkan dari rumah ke rumah, sekolah, hingga kantor-kantor di Salatiga. Tantangan demi tantangan ia hadapi, termasuk ketika anak kedua mereka lahir prematur dan membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit berbeda.

Namun, cobaan ini justru memacu semangat Toni untuk terus berjuang. Dukungan tak terduga datang dari seorang kerabat yang menawarkan pinjaman tanpa bunga, memungkinkan Toni membuka outlet pertama mereka. Perlahan tapi pasti, bisnisnya berkembang. Tahun 2018, mereka mendapat pesanan besar dari sebuah perusahaan, mendorong mereka untuk mempekerjakan karyawan dan memperluas jangkauan pasar hingga ke dunia online.

Pandemi yang melanda tahun 2020 justru membawa berkah tersendiri bagi bisnis Toni. Omzet penjualan singkong melonjak karena banyak orang mencari camilan selama bekerja dari rumah. Untuk membantu masyarakat sekitar, Toni menginisiasi program wisata edukasi "Kampung Telo Argo Telo", yang menggandeng UMKM lokal dan memberikan edukasi tentang pengolahan singkong.

Usaha Toni menarik perhatian banyak pihak, termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang memberikan apresiasi atas inisiatif wisata edukasi ini. "Kami tidak hanya membantu karyawan kami, tetapi juga UMKM dan mahasiswa di sekitar Salatiga," jelas Toni.

Kini, Toni dan keluarganya menikmati hasil jerih payah mereka. Bisnis singkong keju yang dimulai dari nol telah menjadi besar, dengan berbagai varian produk dan pemasaran yang menjangkau seluruh Indonesia. Kisahnya menjadi inspirasi bahwa dengan tekad kuat dan dukungan keluarga, seseorang bisa bangkit dari keterpurukan dan meraih sukses dengan cara yang tidak terduga.