Perkembangan Jambu Madu di Salam Garden Menjadi Daya Tarik Ibu Hamil

Jambu madu

Perkembangan tanaman jambu madu di Kebun Buah Salam Garden di kawasan "Bisa Balek Kampung" semakin menarik perhatian banyak pihak, terutama para ibu hamil yang mengidam buah ini. Kebun yang dikelola dalam skala kecil ini menanam 12 pohon jambu madu di area seluas 8x16 meter di dalam rumah kaca. Dari 12 pohon tersebut, sembilan di antaranya sudah mulai berbuah, sementara yang lain masih berbunga atau baru saja selesai dipangkas. Proses pertumbuhan jambu madu di kebun ini cukup menjanjikan, meskipun ada beberapa tantangan, seperti perlunya penjarangan buah agar ukuran buah tidak terlalu kecil.

Salam Garden membudidayakan beberapa jenis jambu madu, seperti jambu madu Deli, King Rose, Black King Kong, dan Manasikan. Jambu madu Deli, misalnya, sudah mulai berbuah dengan ukuran yang cukup besar, mencapai seukuran ibu jari. Namun, beberapa pohon masih dalam tahap berbunga, sehingga hasil panen belum bisa maksimal. Jambu madu Manasikan yang menjadi favorit, walaupun baru mencapai kematangan sekitar 30%, sudah bisa dinikmati dengan rasa yang cukup manis, meskipun belum sepenuhnya matang.

Proses pengelolaan buah jambu madu di kebun ini juga menghadapi tantangan tersendiri. Pengelola kebun harus rajin melakukan penjarangan buah, atau pengurangan jumlah buah di setiap tangkai. Jika terlalu banyak buah dalam satu tangkai, buah-buah tersebut akan cenderung berukuran kecil. Terkadang dalam satu tangkai terdapat hingga lima atau enam buah, yang idealnya dikurangi agar kualitas buah lebih baik. Meskipun demikian, pengelola kebun mengakui bahwa proses penjarangan ini memerlukan waktu dan perhatian khusus.

Selain itu, kebun ini juga menarik perhatian khusus dari kalangan ibu-ibu hamil. Banyak dari mereka yang datang langsung ke kebun karena mengidam buah jambu madu. Fenomena ini memberikan dampak positif bagi kebun, meningkatkan popularitas jambu madu Salam Garden dan menjadikannya salah satu daya tarik utama bagi pengunjung. Permintaan yang tinggi dari konsumen ini memberikan motivasi bagi pengelola kebun untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

Dalam rangka menjaga kualitas buah jambu madu, pengelola kebun juga melakukan beberapa tindakan preventif. Salah satunya adalah dengan memasang tali sandatan untuk menjaga agar cabang-cabang pohon tidak patah karena terlalu berat menanggung buah. Selain itu, buah-buah yang terlalu kecil atau tumbuh berlebihan di satu tangkai sengaja dikurangi agar buah yang tersisa dapat tumbuh dengan baik dan berukuran lebih besar sesuai dengan permintaan pasar.

Meskipun perkembangan kebun ini berjalan dengan baik, masih ada beberapa kendala yang harus diatasi. Salah satu kendala terbesar adalah kurangnya waktu untuk melakukan penjarangan secara optimal, yang dapat mempengaruhi ukuran dan kualitas buah. Namun, pengelola tetap optimis bahwa dengan perawatan yang tepat, jambu madu yang dihasilkan akan semakin berkualitas dan dapat memenuhi ekspektasi konsumen.

Kebun Buah Salam Garden terus berkomitmen untuk menjaga kualitas jambu madu yang dihasilkan serta memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Dengan berbagai jenis jambu madu yang dibudidayakan dan perhatian yang detail dalam proses pengelolaannya, kebun ini berpotensi menjadi salah satu produsen jambu madu terbaik di kawasan tersebut. Popularitas kebun yang terus meningkat, terutama di kalangan ibu hamil, menunjukkan bahwa produk lokal yang berkualitas dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luas.