Di tahun 2022, sebanyak 2500 ton Kepiting Raja Alaska berhasil ditangkap oleh para nelayan, menghasilkan pendapatan sebesar 43 juta dolar. Proses penangkapan ini tidak hanya memperlihatkan kehebatan teknik penangkapan tetapi juga keunikan kepiting raja itu sendiri yang terkenal dengan cangkang berduri dan kaki panjangnya.
Kepiting raja, yang dipanen karena dagingnya yang lezat dan empuk, menjadi favorit di banyak pasar makanan laut dan restoran. Pot atau perangkap khusus, seringkali terbuat dari logam atau jaring, diberi umpan untuk menarik kepiting masuk. Perangkap ini dirancang dengan pintu yang hanya memungkinkan kepiting besar masuk, sedangkan kepiting kecil bisa lolos, mengurangi kemungkinan tangkapan sampingan.
Selama periode perendaman yang beragam tergantung faktor lingkungan dan perilaku kepiting, perangkap tersebut dibiarkan di dasar laut. Setelah periode ini, perangkap diangkat ke permukaan dengan peralatan khusus dan kepiting yang ditangkap dikeluarkan dan disortir berdasarkan ukuran, jenis kelamin, dan kualitas. Kepiting yang tidak memenuhi standar dilepaskan kembali ke laut untuk menjaga keberlanjutan populasi.
Proses pemrosesan kepiting di kapal melibatkan teknologi canggih dengan penggunaan robot dan sistem pemotongan otomatis yang memastikan pemotongan kaki kepiting dengan cepat dan akurat. Setelah pemotongan, kaki kepiting biasanya direbus atau dikukus, kemudian dibekukan untuk menjaga kesegaran dan rasa sebelum didistribusikan ke berbagai pasar dan restoran.
Penggunaan teknologi tidak hanya mempercepat proses tapi juga meningkatkan kualitas produk dengan potongan yang seragam. Di tengah dunia makanan laut, kepiting raja tetap menjadi primadona karena ukuran, penampilan, dan rasa dagingnya yang lezat, selalu menjadi pilihan utama bagi para koki dan penggemar seafood.
Musim penangkapan Kepiting Raja Alaska adalah sebuah fenomena yang menarik dan menguntungkan, menggambarkan kombinasi sempurna antara alam, keterampilan manusia, dan teknologi canggih.