Kesuksesan bisa datang dari tekad dan kerja keras, seperti yang dibuktikan oleh seorang pria yang dulu berjualan roti keliling. Kini, ia telah berhasil mengembangkan bisnisnya dan memiliki kelas roti yang tersebar di 12 negara.
Mindset dan Kesempatan
Menurutnya, kunci kesuksesan adalah gabungan antara persiapan dan kesempatan. "Mindset itu adalah plafon seberapa tinggi kita bisa naik. Jika kita mengatakan sesuatu itu mahal, maka itu akan menjadi mahal. Sebaliknya, jika kita mengatakan murah, maka itu akan murah," ujarnya dalam sebuah wawancara. Ia juga menekankan pentingnya persepsi konsumen terhadap produk atau layanan yang dijual.
Awal Mula Perjalanan
Berawal dari keluarga sederhana di Mataram, Lombok NTB, ia sudah terbiasa membantu ibunya berjualan di pasar sejak kecil. Meski prestasi akademisnya di SMP tidak menonjol, ia menemukan minatnya dalam dunia memasak saat masuk ke sekolah pariwisata. Setelah lulus, ia bekerja di berbagai hotel berbintang di Bali, Lombok, dan Singapura. Namun, karena nilai-nilai keagamaan, ia memutuskan untuk keluar dari dunia kuliner hotel yang sering menggunakan bahan-bahan tidak halal.
Membangun Usaha dari Nol
Pada tahun 2010, ia memulai usahanya sendiri dengan berjualan roti keliling di Bandung. Tanpa ilmu pemasaran yang memadai, ia sempat mengalami kesulitan. Namun, titik balik datang ketika ia membaca buku dari seorang pakar pemasaran yang mengubah cara pandangnya tentang bisnis. Ia belajar bahwa produk yang dijual harus memiliki persepsi yang kuat di mata konsumen.
Kelas Roti Internasional
Dengan bekal ilmu forensik di bidang roti yang didapat dari bekerja di perusahaan tepung, ia mulai membuka kelas roti pertama di Jakarta pada Desember 2010. Seiring berjalannya waktu, permintaan terhadap kelas roti Jepang meningkat. Pada tahun 2017, ia mulai mengajarkan roti Jepang yang terkenal dengan kualitas dan brandingnya.
Kini, kelas roti yang ia ajarkan tidak hanya ada di Indonesia, tetapi juga di Malaysia, Singapura, Qatar, Abu Dhabi, Saudi Arabia, Spanyol, Maroko, India, dan beberapa negara Asia Tenggara serta Australia. Kebanyakan kelas tersebut dilakukan secara online, namun untuk tiga negara yaitu Malaysia, Singapura, dan Indonesia, ia masih mengajar secara langsung.
Metode Pengajaran
Ia merancang kelasnya dari dasar hingga tingkat lanjutan, yang mencakup pengenalan bahan, proses produksi, hingga strategi pemasaran. "Kelas ini dirancang khusus untuk pemula dan semua usia. Mayoritas peserta berusia antara 30 sampai 55 tahun, dengan latar belakang profesi yang beragam," jelasnya.
Rahasia Kesuksesan
Kesuksesannya tidak terlepas dari dedikasi untuk mengajarkan resep dan teknik yang telah teruji. Ia memastikan setiap bahan yang digunakan memiliki kualitas tinggi, bahkan jika harus diimpor dari Jepang. "Rasa yang dihasilkan harus autentik, seperti yang diharapkan konsumen," katanya.
Visi dan Misi
Di samping mengajarkan keterampilan membuat roti, ia juga menanamkan nilai-nilai kehidupan dalam setiap kelasnya. Menurutnya, penting untuk mengarahkan passion anak sejak dini dan mengajarkan mereka tentang cinta tanpa syarat.
Kesuksesannya menjadi bukti bahwa dengan mindset yang tepat, kerja keras, dan sedikit bantuan dari ilmu pemasaran, siapapun bisa meraih impiannya. Dari berjualan roti keliling, kini ia telah menjadi inspirasi banyak orang dengan kelas roti yang tersebar di berbagai negara.