Bangkit dari Keterpurukan Usaha dan Hutang

Usaha

Di awal menjalani bisnis, banyak yang mengalami fase sulit ketika usaha yang dibangun dengan susah payah menemui jalan buntu. Hal ini dialami oleh seorang pengusaha yang dengan berani menceritakan kisahnya. Ia memulai usaha kuliner dengan modal yang didapat dari pinjaman bank. Namun, setelah beberapa tahun, tantangan mulai muncul. Masalah kesehatan, penipuan, dan biaya yang terus membengkak menjadi batu sandungan utama.

Kesalahan dan Pelajaran Berharga

Kesalahan pertama yang diakui adalah strategi "Gali Lobang Tutup Lobang" yang diterapkan ketika menghadapi defisit keuangan. Alih-alih menjual aset sejak awal, ia mencoba menambah utang untuk menutup yang sebelumnya, sehingga membuat masalah semakin besar. Ketika akhirnya aset dijual, hasilnya tidak cukup untuk menutupi hutang yang ada.

Titik Balik dan Keputusan Besar

Pada titik terendah, ketika semua usaha tampak sia-sia, sebuah ceramah tentang riba mengubah pandangannya. Ia menyadari bahwa mempertahankan usaha dengan cara yang salah hanya akan menambah masalah. Keputusan besar diambil: menutup usaha dan fokus pada pengembalian hutang.

Memulai dari Nol

Setelah menutup usahanya, ia mencoba berbagai cara untuk bangkit. Dari berjualan ayam geprek hingga bisnis kecil-kecilan, semua dijalani meski hasilnya belum memadai. Namun, semangat untuk bangkit tidak pernah padam. Ia memanfaatkan skill yang dimiliki di bidang pemasaran digital dan dropshipping. Berjualan online menjadi jalan keluar, mulai dari tanah hingga gula dijualnya lewat internet.

Pelan-Pelan Bangkit

Usaha yang tidak kenal lelah mulai membuahkan hasil. Sedikit demi sedikit, pemasukan datang dan hutang dapat dicicil. Pengalaman yang didapat selama proses ini menjadi inspirasi baginya untuk berbagi cerita di YouTube. Dari situ, dukungan pun datang, termasuk modal usaha dari orang yang tidak dikenal sebelumnya.

Pesan Inspiratif

Pesannya jelas: jangan menambah utang baru jika usaha sudah tidak memungkinkan. Jual aset yang ada, fokus pada pengembalian hutang, dan manfaatkan skill yang dimiliki. Ia menekankan pentingnya ikhlas dan pasrah, serta berdoa dan bersedekah.

Kisah ini bukan hanya tentang jatuh bangunnya seorang pengusaha, tapi juga tentang semangat dan keteguhan hati. Bagi mereka yang tengah berjuang melawan riba dan hutang, cerita ini menjadi bukti bahwa dengan tekad kuat dan usaha yang tidak kenal lelah, selalu ada jalan untuk bangkit kembali.